Sholawat wahidiyah yang merupakan rangkaian doa-doa Sholawat Nabi SAW seperti tertulis dalam Lembaran Sholawat Wahidiyah Seperti gambar disamping. Muallif Sholawat Wahidiyah adalah al-Mukarrom KH Abdul Madjid Ma'roef yang juga merupakan Pendiri Pondok Pesantren Kedunglo, Desa Bandarlor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Propinsi Jawa Timur. Sholawat Wahidiyah Mulai disiarkan dan diamalkan secara meluas sejak tahun 1963. Seperti sholawat-sholawat yang lain sholawat wahidiyah boleh diamalkan oleh siapa saja.
Sholawat Wahidiyah tidak termasuk dalam kategori jamiyah Thoriqoh, tetapi berfungsi sebagai thoriqoh dalam arti "JALAN" menuju sadar kepada Alloh SWT wa Rosuulihi SAW. Mengamalkan Sholawat Wahidiyah tidak disertai syarat-syarat atau ketentuan khusus yang mengikat, tetapi harus dengan adab (tata krama), hudlur dan yakin kepada Allah SWT, mahabbah (mencintai) dan ta'dhim (menghormat) kepada Rosululloh SAW.
Berikut ini merupakan cara mengamalkan sholawat wahidiyah bagi pemula atau baru mengamalkan sholawat wahidiyah ketika ingin membaca atau mengamalkan sholawat wahidiyah:
1. Harus niat semata-mata beribadah kepada Allah dengan ikhlas tanpa pamrih, serta memuliakan dan mencintai Nabi Besar Muhammad SAW. Maka supaya seperti benar-benar di hadapan Beliau saat mengamalkan sholawat wahidiyah bersikaplah dengan beradab sepenuh hati, ta’dhim (memuliakan), mahabbah (mencintai) semurni-murninya nabi besar Muhammad SAW.
2. Diamalkan selama 40 hari berturut-turut (tanpa putus). Waktu pelaksanaan pengamalan sholawat wahidiyah Boleh pagi, sore atau malam hari, lebih bagus setelah (ba'da) sholat.
3. Setelah Selesai 40 hari berturut-turut mengamalkan sholawat wahidiyah, pengamalan sholawat ini supaya diteruskan, waktu pelaksanaannya Setiap hari lebih baik tentunya lebih ringan seperti jumlah bilangannya di persingkat menjadi 7/17 (aurodnya akan dijelaskan disini)
4. Wanita yang sedang udzur cukup membaca sholawat-nya saja tanpa membaca surat al-fatihah. Adapun FAFIRRUU ILALLOOH dan “WAQUL ……….dst” boleh dibaca, karena yang dimaksud di sini adalah sebagai do’a (berniat membaca do’a).
5. Bagi yang belum bisa membaca SHOLAWAT WAHIDIYAH ini seluruhnya, boleh membaca bagian-bagian mana yang sudah bisa dibaca lebih dahulu. Misalnya : membaca surat Al-Fatihah nya saja, atau membaca "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH" diulang berkali-kali selama 30 menit.
Sebelum Mengamalkan atau membaca Sholawat wahidiyah Renungkanlah dalam hati yang terdalam serta perhatian kita pusatkan menghadap ke Hadlirot Allah SWT, TUHAN YANG MAHA ESA, dan mesara benar-benar berada di hadapan Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, dengan adab, ta’dhim (memu-liakan) dan mahabbah (mencintai) semurni-murninya.
Berniat semata-mata mengabdikan diri / beribadah kepada Allah dengan ikhlas tanpa pamrih apapun juga. LILLAH !. dan berniat mengikuti jejak dan tuntunan Rosululloh, LIRROSUL!. Ketika mengamalkan atau membaca sholawat wahidiyah sebaiknya anda merasa seolah-olah seperti benar-benar berada di hadapan Rosulullah Shollallohu ‘alaihi wasallam dengan adab lahir batin sebaik-baiknya, ta’dhim (memuliakan) dan mahabbah (mencinta) setulus hati.
Disamping itu supaya merasa dan mengakui dengan jujur bahwa diri kita ini penuh dosa. Dosa kepada Allah dosa kepada Rosulullah (Shollallohu ‘alaihi wasallam) , dosa kepada para Auliya’ Kekasih Alloh, dosa kepada orang tua, kepada ibu bapak, kepada keluarga, kepada guru, kepada murid, kepada Pemimpin dan kepada yang dipimpin, dosa terhadap bangsa dan negara, dosa kepada umat dan masyarakat bahkan dosa terhadap sesama makhluk pada umumnya. Dan merasa diri kita ini butuh sekali maghfiroh atau ampunan, taufiq dan hidayah Allah, butuh sekali syafa’at pertolongan dan tarbiyah Rosulullah (Shollallohu ‘alaihi wasallam) !. Butuh sekali akan bantuan dan dukungan dari Ghoutsu Hadzaz-Zaman R.A berupa barokah, nazharoh dan do’a restunya.
Mari kita sadari bahwa kita bisa melakukan ini semua adalah semata-mata atas titah Allah. BILLAH ! dan karena syafa’at atau jasa dari Rosululloh . BIRROSUL !
Seluruh pengamalan dihaturkan sebagai hadiyah penghor-matan kepada Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, kepada Ghoutsi Haadhaz Zaman dan seterusnya. (Dan lain-lain jika dikehendaki cukup dalam batin saja).
Setelah itu barulah membaca atau mengamalkan sholawat wahidiyah berupa Rangkaian Do’a seperti gambar diatas atau postingan lainnya disini (Sholawat Wahidiyah dan Terjemahannya)
Sekian dari saya semoga dapat bermanfaat.
Salam dan Terimakasih.